Rabu, 19 Oktober 2016

PENGORGANISASIAN STRUKTUR MANAJEMEN



PSIKOLOGI MANAJEMEN




Disusun Oleh:
Meka Anisa Permatasari (16514561)
Kelas : 3PA14




Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
2016


PSIKOLOGI MANAJEMEN


 
A.PENGORGANISASIAN STRUKTUR MANAJEMEN

1.Pengertian Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah pola formal dari aktifitas dan huugan antara berbagai subunit organisasi. Struktur organisasi terdiri atas unsur  spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

2.Jelaskan Fungsi Dan Struktur Manajemen

Menurut Nickels, McHugh and McHugh (1997):
a. Perencanaan atau Planning:
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewudjudkan target dan tujuan organisasi. Diantara kecenderungan dunia bisnis sekarang, misalnya bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan , bagaimana merancang organisasi bisnis yang mampus bersaing dalam persaingan global.

b. Pengorganisasian atau Organizing
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan di desain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

c. Pengimplementasian atau Directing:
Proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas tinggi.

d. Pengendalian atau Pengawasan atau Controlling:
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

3.Jelaskan Manfaat Struktur Fungsional & Divisional

A.Manfaat Struktur Fungsional :
1.Komunikasi dan jaringan keputusannya sederhana
2.Mempertahankan tingkat pengendalian strategi pada tingkat manajemen puncak
3.Dapat mendelegasikan keputusan operasional sehari-hari
4.Menyederhanakan pelatihan spesialis fungsional
5.Mempermudah pengukuran output dan hasil dari setiap fungsi
6.Memelihara kendali terpusat atas keputusan strategis
7.Berkaitan erat dengan strategi melalui kegiatan kunci sebagai unit terpisah.
8.Mudah memobilisasi ketrampilan khusus,


B.Manfaat Struktur Divisional :

1.Mempunyai fleksibilitas pada struktur perusahaan
2.Dapat mempertahankan spesialisasi pada tiap divisi
3.Membuka kesempatan karir
4.Menimbulkan kompetisi di dalam organisasi
5. Perkerjaan keseluruhan lebih mudah dikoordinasikan prestasi kerja tinggi dapat dipertahankan,
6.Keputusan lebih cepat
7.Lebih mudah untuk menilai prestasi kerja
8.Memberikan landasan pelatihan bagi para majer strategis
9. Lebih terfokus pada produk, pasar dan tanggapan cepat terhadap perubahan,
10.Spesialisasi fungsional masih terpelihara pada masing-masaing divisi.

4.Jelaskan Kerugian Struktur Fungsional Dan Divisional
Kerugian struktur fungsional dan divisional

A.Kerugian Struktur Fungsional :

1.Menyebabkan spesialisasi yang sempit
2.Mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan antar fungsi
3.Mengakibatkan sulitnya koordinasi diantara bidang-bidang fungsional
4.Dapat menyebabkan tingginya biaya koordinasi antar fungsi
5.Identifikasi karyawan dengan kelompok spesialis, sehingga membuat perubahan menjadi sulit
6.Membatasi pengembangan keterampilan manajer yang lebih luas

B.Kerugian Struktur Divisional :

1.Mengakibatkan turunnya komunikasi antara spesialis fungsional
2.Sangat potensial untuk ketidakkonsekuenan antar divisi
3.Biaya relatif tinggi
4.Menambah biaya karena adanya duplikasi karyawan, operasi, dan investasi
5.Kompetisi disfungsional antardivisi bisa mengurangi kinerja perusahaan secara keseluruhan
6.Kesulitan dalam mempertahankan citra perusahaan
7.Terlalu menekankan pada kinerja jangka pendek

5.Cari Kasus Tentang Organisasi
 kasus:
PT Golden Castle , bergerak dalam bidang konveksi atau textil, mengalami konflik antara perusahaan dengan karyawan. Konflik ini terjadi yang disebabkan oleh adanya miss communication antar atasan dengan karyawan. Adanya perubahan kebijakan dalam perusahaan mengenai penghitungan gaji atau upah kerja karyawan , namun pihak perusahaan belum memberitahukan para karyawan, sehingga karyawan merasa diperlakukan semena-mena oleh pihak perusahaan. Para karyawan mengambil tindakan yaitu dengan mendemo perusahaan, Namun tindakan ini berujung pada PHKbesar-besaran yang dilakukan oleh perusahaan.

Saran :
A.struktur organisasi fungsional: seharusnya atasan tidak semena-mena dalam memberikan penghitungan gaji atau upah kerja karyawan. Atasan harus bersikap adil untuk memeberikan upah yang sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan dan menyelesaikan kasus ini secara baik seharusnya karyawan tidak melakukan demo, adu mulut dan pemogokan, secara struktur organisasi fungsional para pekerja sudah menjalani pembagian kerja berdasarkan manajemen nya, jadi para atasan seharusnya memberikan upah yang sesuai kepada para pekerja peka dan tidak boleh melakukan hal-hal yang melanggar hak asasi manusia karyawan.
B.struktur organisasi divisional: didalam struktur divisional seharusnya divide perusahaan terbagi secara jelas agar tidak ada konflik seperti karyawan tidak mendapatkan upah gaji dan adanya PHK besar-besaran. Saran dari kasus tersebut adalah seharusnya setiap divisi(manager) dapat memperhatikan lagi kesejarterahan dari karyawan kerja nya, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti demo, adu mulut, serta pemogokan kerja.

B.Actuating Dalam Manajemen

1.Pengertian Actuating Dan Manajemen

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. 

2.Jelaskan Pentingnya Actuating Dalam Manajemen

Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.

3.Jelaskan Prinsip Actuating Dalam Manajemen

Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip yang dilakukan oleh pimpinan perusahan dalam melakukan actuating, yaitu:
a.  Prinsip mengarah pada tujuan -ujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan.artinya dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bawahan.
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang  baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar.
c.  Prinsip kesatuan komando prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya.

                                                                DAFTAR PUSTAKA 

Ivancevich,John M,Robert Konopaske dan Michael T Matteson. 2007. Organisasi & Manajemen. Jakarta: Erlangga
Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah. 2010. Pengantar Manajemen. Jakarta:Kencana
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: BPFE .
Manullang, M. (2001). Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.