PSIKOLOGI
MANAJEMEN
Disusun Oleh:
Meka
Anisa Permatasari (16514561)
Kelas : 3PA14
Fakultas Psikologi
Universitas Gunadarma
2016
PSIKOLOGI MANAJEMEN
A. KONTROLING FUNGSI
MANAJEMEN
1.Pengertian Fungsi manajemen
Mc.
Farland memberikan definisi, pengawasan adalah suatu proses dimana pimpinan
ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan
sesuai dengan rencana, perintah, tujuan atau kebijakan yang telah ditentukan.
Kemudian menurut Terry dan Leslie Pengawasan adalah proses mengevaluasikan pelaksanaan kerja dengan
membandingkan pelaksanaan aktual dengan apa yang diharapkan (goal and
objectives) serta mengambil tindakan yang perlu.
Kemudian Koontz dan O’Donnell Pengawasan adalah pengukuran dan perbaikan
kegiatan-kegiatan bawahan untuk menjamin bahwa kejadian-kejadian sesuai dengan
rencana-rencana.
2.Langkah-langkah
Dasar
A.Langka-langkah
Dasar dalam Proses Pengendalian (kontrol) Mochler dalam Stoner
James, A. F. (1988) menetapkan empat langkah dalam proses pengendalian, yaitu
sebagai berikut:
1.Menentukan
standar dan metode yang digunakan untuk mengukur prestasi.
2.Mengukur
prestasi kerja.
3.Menganalisis
apakah prestasi kerja memenuhi syarat.
4.Mengambil tindakan korek
B.Menurut Kadarman,
langkah proses pengawasan yaitu:
1. Menetapkan standar : menentukan standar
2. Mengukur kinerja: mengukur atau mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah dilakukan.
3. Memperbaiki penyimpangan: proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
2. Mengukur kinerja: mengukur atau mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah dilakukan.
3. Memperbaiki penyimpangan: proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
3.Tipe-Tipe Kontroling
Ada tiga tipe dasar dalam controlling
(pengawasan) yaitu :
a) Pengawasan Pendahuluan (Feedforward
Control)
Pengawasan ini sering disebut juga dengan
Steering Control. Ini dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau
penyimpangan-penyimpangan dari standar dan tujuan dan memungkinkan koreksi
dibuat sebelum suatu tahap diselesaikan (kegiatan belum dilaksanakan).
b) Pengawasan Concurrent
Pengawasan concurrent maksudnya pengawasan
yang dilakukan bersamaan dengan melakukan kegiatan. Pengawasan ini sering
disebut pengawasan “ Ya-Tidak “, screening control, “berhenti terus” dilakukan
selama suatu kegiatan berlangsung.
c) Pengawasan Umpan Balik (Feedback
Control)
Pengawasan ini bias juga dikenal sebagai
“Past-Action Control” yang mengukur
hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan dan pengukuran ini
dilakukan setelah kegiatan terjadi.
Ketiga bentuk pengawasan ini sangat berguna
bagi manajemen karena memungkinkan manajemen membuat tindakan koreksi dan tetap
dapat mencapai tujuan
4.Strategi Kontroling
Strategi controlling untuk sebuah organisasi:
a. Pertama, kita mendesain dulu strategi yang sederhana dengan menciptakan kerja yang rutin sehingga membuat perilaku dapat diobservasi dan untuk memberikan award sesuai dengan perilaku.
b. Kedua, membuat strategi yang lebih kompleks, menciptakan kerja yang menarik dan investasi didalam sistem informasi, berguna agar agen memperoleh pengetahuan tentang perilaku dan memberikan award atas perilakunya.
c. Ketiga, membuat strategi yang lebih kompleks lagi menciptakan pekerjaan yang menarik tetapi menggunakan skema evaluasi yang lebih mudah dan memberikan award atas hasil dari evaluasi.
d. Dan yang keempat adalah menjauhi tekanan pada evaluasi pelaksanaan dan fokus kepada penghapusan kepentingan yang semula meningkatkan kebutuhan akan evaluasi, menggunakan penggunaan seleksi, training dan sosialisasi.
a. Pertama, kita mendesain dulu strategi yang sederhana dengan menciptakan kerja yang rutin sehingga membuat perilaku dapat diobservasi dan untuk memberikan award sesuai dengan perilaku.
b. Kedua, membuat strategi yang lebih kompleks, menciptakan kerja yang menarik dan investasi didalam sistem informasi, berguna agar agen memperoleh pengetahuan tentang perilaku dan memberikan award atas perilakunya.
c. Ketiga, membuat strategi yang lebih kompleks lagi menciptakan pekerjaan yang menarik tetapi menggunakan skema evaluasi yang lebih mudah dan memberikan award atas hasil dari evaluasi.
d. Dan yang keempat adalah menjauhi tekanan pada evaluasi pelaksanaan dan fokus kepada penghapusan kepentingan yang semula meningkatkan kebutuhan akan evaluasi, menggunakan penggunaan seleksi, training dan sosialisasi.
B.Kekuasaan Dan Pengaruh
1.Pengertian Kekuasaan
Gilbert W. Fairholm mendefinisikan kekuasaan
sebagai “kemampuan individu untuk
mencapai tujuannya saat berhubungan dengan orang lain, bahkan ketika dihadapkan
pada penolakan mereka.” Fairholm lalu merinci sejumlah gagasan penting
dalam penggunaan kekuasaan secara sistematik dengan menakankan bahwa kapasitas
personal-lah yang membuat pengguna kekuasaan bisa melakukan persaingan dengan
orang lain
2.Sumber-Sumber Kekuasaan
Menurut John Brench dan Betram Raven ada 5 sumber
kekuasaan, yaitu:
a. Kekuasaan menghargai: didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah.
a. Kekuasaan menghargai: didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah.
b. Kekuasaan memaksa: berdasarkan pada kemampuan orang
untuk menghukum orang yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan.
c. Kekuasaan sah: kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau
aturan yang timbul dari pengakuan seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi
pengaruh berhak menggunakan pengaruh sampai pada batas tertentu.
d. Kekuasaan keahlian: didasarkan pada persepsi atau
keyakinan bahwa pemberi pengaruh mempunyai keahlian yang relevan atau
pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi.
e. Kekuasaan rujukan: kekuasaan yang dimiliki seseorang
atau kelompok yang didasarkan pada identifikasi pemberi pengaruh yang menjadi
contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi.
3.Pengertian Pengaruh
Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah
kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang
dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. Jadi,
dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan
suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu, baik itu orang maupun benda
serta segala sesuatu yang ada di alam sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di
sekitarnya.
4.Pengaruh
Taktik Dalam Organisasi
Menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang
biasa digunakan di dalam organisasi (Hughes et all, 2009), yaitu:
1.Persuasi
Rasional (Rational Persuasion),
terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang
logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
2.Daya-tarik
Inspirasional (Inspirational Appeals),
terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu
permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang
lain. Misalnya dengan memberikan penjelasan yang menarik tentang nilai-nilai
yang diinginkan, kebutuhan, harapan, dan aspirasinya.
3.Konsultasi
(Consultation), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang
dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana atau
perubahan yang akan dilaksanakan.
4.Mengucapkan
kata-kata manis (Ingratiation),
terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata
yang membahagiakan, memberikan pujian, atau sikap bersahabat dalam memohon
sesuatu.
5.Daya-tarik
Pribadi (Personal Appeals),
terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan
sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
6.Pertukaran
(Exchange), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu
kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti
suatu permintaan tertentu.
7. Koalisi
(Coalitions), terjadi jika
seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk atau
sebagai alasan agar orang yang dijadikan target setuju.
8.Tekanan
(Pressure), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau
permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
9.Mengesahkan
(Legitimacy), terjadi jika
seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya,
atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan
atau aturan organisasi. Dalam kenyataan, biasanya orang menggunakan beberapa
taktik secara sekaligus. Misalnya seseorang menggunakan Ingratiation
dikombinasikan dengan Rational Persuasion dan Exchange atau Personal Appeals.
5.Kasus
Tentang kekuasaan,Pengaruh Pada Organisasi
Lapindo
Brantas Inc. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan.
Perusahaan ini memperoleh izin dari negara untuk melakukan penambangan minyak
dan gas di daratandi Desa Porong Kabupaten Sidoharjo.Pada
saat melakukan pengeboran yang dikoordinasikan oleh pemenang tender yaitu PT
TMMJ (Tiga Musim Masa Jaya) di tempat tersebut terjadi keadaan yang tidak
diinginkan berupa semburan lumpur cair
yang menyembur ke permukaan daratan.
Berdasarkan berita
dari Harian Surya edisi 30/06/2006, sehari sebelum semburan gas terjadi, salah
satu pekerja pengeboran telah melaporkan bahwa terdapat kemungkinan kebocoran
lumpur apabila pengeboran tetap dipaksakan kepada Lapindo brantas tapi hal
tersebut diabaikan.
Kerugian yang diakibatkan
oleh lumpur lapindo sebagaimana yang dilansir dari website Antara News yaitu: Direktur Regional II Badan Perencanaan dan Pembangunan
Nasional (Bappenas), Suprayoga Hadi, menyebutkan bahwa kajian kerugian total
yang ditimbulkan akibat lumpur Lapindo mencapai Rp27,4 triliun selama sembilan
bulan terakhir (29 Mei 2006 - 8 Maret 2007), yang terdiri atas kerugian
langsung sebesar Rp11,0 triliun dan kerugian tidak langsung Rp16,4 triliun.
Saran :
Yang
saya lihat dari kasus tersebut adalah jika pemenang tender yaitu PT TMMJ yang
mempunyai kekuasaan untuk mengadakan pengeboran di wilayah tersebut seharusnya
bisa mempertimbangkan informasi dari salah satu pekerja bahwa adanya potensi
lumpur lapindo. pengaruh yang diberikan oleh salah satu pekerja
merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu kejadian yang
dilihat sebelumya sehingga seharusnya
mempengaruhi si pemenang tender tersebut untuk melakukan pengeboran, seharusnya
kekuasan yang diberikan oleh lapindo brantas inc kepada pemenang tender harus
lebih di pikirkan secara matang sehinga tidak terjadi kerugian yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
Terry,
George R. dan Leslie W. Rue, 2005. Dasar-dasar
Manajemen. PT.Bumi Aksara: Jakarta.
Silalahi,
Ulbert. 2005. Studi Tentang Ilmu Administrasi:
Konsep, Teori dan Dimensi. Cetakan Keenam. Sinar Baru Algensindo:
Bandung.
Hasibuan, M. S. P. (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia. Sinar Grafika Offset : Jakarta
Gary Yukl. (2006). Leadership in Organizations. New Delhi: Dorling Kindersley
Gilbert W. Fairholm, Organizational Power Politics: Tactics in Organizational Leadership, 2nd Edition (Santa Barbara: Praeger, 2009) , p.5.